|

Memahami Autisme: Mengapa Disebut Spektrum?

Sudah banyak informasi tentang Autisme di internet, akan tetapi masih banyak orang yang belum sepenuhnya memahami Autisme secara utuh. Masyarakat cenderung hanya melihat Autisme dari satu sudut pandang dan menyamaratakan ciri Autisme pada anak. Misalnya, masyarakat mengidentikkan Autisme dengan keterlambatan bicara.

Di satu sisi, keterlambatan bicara terkadang menjadi salah satu karakteristik Autisme. Tetapi, itu saja bukan merupakan satu satunya indikasi seorang anak menyandang Autisme. Ada beberapa hal lain yang masuk menjadi ciri Autisme. Masing-masing kondisi Autisme berbeda. Oleh karena itu, Autisme disebut spektrum.

Dalam artikel ini, kita akan membahas alasan mengapa Autisme disebut spektrum. Juga di dalam tulisan ini akan dibahas tentang apakah keterlambatan bicara termasuk karakter Autisme.

Mengapa Autisme disebut spektrum?

Istilah “spektrum” dalam Autisme merujuk pada variasi yang luas dalam cara individu dengan Autisme berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Kondisi Autisme setiap anak berbeda satu sama lain. Ini menjadikan setiap individu dengan Autisme memiliki pengalaman dan tantangan yang unik.

Variasi tipe

Salah satu alasan utama mengapa Autisme disebut spektrum adalah karena gejalanya dapat bervariasi secara signifikan dari satu individu ke individu lainnya.

Beberapa orang dengan Autisme mungkin memiliki keterampilan sosial yang baik, tetapi kesulitan dalam memahami norma-norma sosial. Sementara yang lain, mengalami tantangan yang lebih besar dalam berinteraksi dengan orang lain. Bahkan, ada juga yang belum mampu berkomunikasi dengan baik.

Beberapa individu yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang tertentu, seperti matematika atau seni, tetapi kesulitan dalam aspek lain di kehidupan sehari-hari.

Tingkat dukungan

Selain variasi gejala, tingkat kebutuhan dukungan Autisme juga berbeda-beda. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), ada tiga level Autisme berdasarkan tingkat dukungan.

  1. Autisme level 1, anak membutuhkan beberapa dukungan. Mereka mungkin punya tantangan di interaksi sosial, perencanaan, dan pengorganisasian.
  2. Autisme Level 2, anak membutuhkan dukungan yang lebih intens dari level 1. Anak memiliki tantangan di komunikasi verbal, tingkah laku berulang, dan ketertarikan yang terbatas.
  3. Autisme level 3, anak sangat membutuhkan dukungan. Kemampuan anak terbatas dalam hal berkomunikasi dan berinteraksi secara sosial. Anak juga memiliki perilaku berulang yang intens atau obsesi tertentu. Anak lain mungkin mengalami kesulitan beradaptasi dengan situasi baru.

Kategori dalam DSM-5 ini pun juga sangat umum dan tidak spesifik. Ini menunjukkan bahwa Autisme tidak dapat dikelompokkan dalam kategori yang kaku.

Apakah semua individu dengan Autisme mengalami keterlambatan bicara?

Salah satu stereotip yang umum tentang Autisme adalah bahwa semua individu mengalami keterlambatan bicara (speech delay). Namun, kenyataannya jauh lebih kompleks.

Memang, banyak individu dengan Autisme mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara dan bahasa. Akan tetapi, keterlambatan bicara tidak mengindikasikan ciri Autisme anak.

Perbedaan lebih detailnya adalah sebagai berikut:

  • Anak dengan speech delay
    1. Anak-anak dengan keterlambatan bicara masih menggunakan bahasa tubuh – menunjuk sesuatu atau menarik perhatian orang lain – untuk berkomunikasi.
    2. Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara cenderung mencari hubungan dekat dengan orang tua dan teman-teman mereka.
    3. Mereka merespons dengan baik saat mendapatkan perhatian dan sering meniru perilaku orang di sekitar mereka.
  • Anak dengan Autisme
    1. Anak-anak dengan Autisme mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, bermain, berkomunikasi, dan mengatur perilaku.
    2. Mereka sering lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendiri dan mungkin tidak menunjukkan minat yang sama dalam berinteraksi dengan orang lain.

Conclusion

Setiap anak dengan Autisme memiliki ciri Autisme yang berbeda. Ada yang komunikasi verbalnya cukup baik. Ada juga yang mempunyai kendala komunikasi yang signifikan. Oleh karenanya, kondisi Autisme tidak bisa disamaratakan. Autisme adalah spektrum yang mencakup berbagai gejala dan tingkat keparahan, serta cara komunikasi yang beragam.

Tidak semua individu dengan Autisme mengalami keterlambatan bicara. Autisme sendiri memiliki tujuh karakteristik utama. Tujuh ciri tersebut menjadi indikator apakah anak menyandang Autisme atau tidak.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *