Responsive
|

3 Cara Mengajarkan Kemandirian Dasar kepada Anak dengan Autisme

Mengajarkan kemandirian dasar, seperti toilet training, makan, dan berpakaian, adalah langkah penting bagi anak dengan Autisme. Kemampuan ini tidak hanya mendukung perkembangan anak, tetapi juga memengaruhi kemandiriannya di masa depan.

Namun, banyak orang tua menghadapi tantangan dalam mengajarkan kemandirian kepada anak dengan Autisme, mulai dari perilaku anak hingga keterbatasan waktu. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas cara-cara praktis untuk membantu orang tua mengajarkan kemandirian dasar kepada anak dengan Autisme. 

8 Kemandirian Dasar yang Perlu Diajarkan

Ada delapan kemandirian dasar yang perlu diajarkan sejak dini: 

  1. Buang air besar 
  2. Buang air kecil 
  3. Membuka baju 
  4. Mandi 
  5. Memakai baju 
  6. Minum 
  7. Makan 
  8. Melepas dan memakai sepatu 

Keterampilan ini sangat penting agar anak dapat hidup mandiri di masyarakat. Menguasainya merupakan langkah signifikan bagi perkembangan anak dengan Autisme. 

Lalu, bagaimana mengajarkan anak?

Cara 1: Bagi menjadi beberapa tahap

Mengajarkan langkah demi langkah memiliki beberapa manfaat[1]

  1. Membantu anak memahami dan mengikuti instruksi dengan lebih baik. 
  2. Meningkatkan fokus dan konsentrasi anak pada setiap langkah. 
  3. Memberikan progres yang terukur setiap hari. 

Contohnya, saat melatih buang air, mulailah dengan membiasakan anak pergi ke kamar mandi. Setelah anak terbiasa, ajarkan langkah berikutnya, seperti melepas celana. Setiap kali anak menguasai satu langkah, tambahkan langkah baru hingga anak dapat melakukannya secara mandiri. 

Cara 2: Gunakan teknik prompting dan fading

Prompting adalah teknik mengajar yang menggunakan instruksi verbal, gestural, visual, atau fisik. Beberapa teknik yang bisa diterapkan: 

  1. Most-to-Least Prompting: Parents memberikan instruksi secara lengkap di awal. Seiring berkembangnya kemampuan anak, pendidik mengurangi instruksinya secara bertahap supaya anak bisa memahami tanpa perlu bantuan[2]
  2. Flexible Prompt Fading: Parents memberikan bantuan berdasarkan respons dan perilaku anak untuk mendorong kemandirian[3]
  3. No-No Prompt: Berikan instruksi dua kali. Jika anak salah, katakan “tidak” dan ulangi instruksi. Jika masih salah, berikan bantuan[4]

Cara 3: Ciptakan lingkungan yang mendukung

Dalam menciptakan lingkungan yang mendukung, ada dua cara yang parents bisa lakukan:

  • Menggunakan alat bantu visual: Pasang gambar atau tulisan di tempat strategis, seperti kamar mandi atau dapur. Pastikan alat bantu visual tahan lama, mudah dipahami, dan sesuai usia anak. 
  • Berikan pilihan: Beri anak kesempatan memilih, seperti memilih sepatu atau baju. Ini melatih kemandirian dan komunikasi dua arah. 

Conclusion

Mengajarkan kemandirian dasar membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Kemampuan anak dalam melakukan keterampilan ini dapat menjadi tolak ukur perkembangan dan kebutuhan terapinya. Rayakan setiap progres kecil dan terus dampingi anak dalam proses belajarnya!

Referensi

[1] Centre, H. A. (2024, November 19). How to Teach Children with Autism to Follow Group Instructions? Healis Autism Centre. https://www.healisautism.com/post/teach-children-autism-follow-group-instructions

[2] Fentress, G. M., & Lerman, D. C. (2012). A comparison of two prompting procedures for teaching basic skills to children with autism. Research in Autism Spectrum Disorders, 6(3), 1083–1090. https://doi.org/10.1016/j.rasd.2012.02.006

[3] Leaf, J. B., Leaf, J. A., Alcalay, A., Kassardjian, A., Tsuji, K., Dale, S., Ravid, D., Taubman, M., McEachin, J., & Leaf, R. (2016). Comparison of Most-to-Least Prompting to Flexible Prompt Fading for Children with Autism Spectrum Disorder. Exceptionality, 24(2), 109–122. https://doi.org/10.1080/09362835.2015.1064419

[4] Op.cit. Fentress, G. M., & Lerman, D. C. (2012).

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *