• 0813-8074-1898
  • yayasanmpati@gmail.com
  • Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Seminar
Pelatihan Menyiapkan dan Memilih Sekolah yang Tepat Untuk Anak dengan Autisme

Pelatihan Menyiapkan dan Memilih Sekolah yang Tepat Untuk Anak dengan Autisme

Ir. Hoiriyah, salah satu Perintis Jakarta Ramah Autisme, yang juga merupakan orangtua dari dua anak dengan autisme, kepala sekolah, serta pemilik PAUD, pada acara ini mendiskusikan mengenai pengalamannya memilih sekolah yang tepat serta bagaimana menyiapkan anak untuk dapat beradaptasi mengikuti kegiatan di sekolah. Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Sabtu 28 April 2018, pada pukul 09.00-11.00 di Pusat Layanan Autisme, Cipayung-Jakarta timur dan dihadiri oleh orangtua, guru, dan terapis.

Hasil sharing dari pelatihan ini adalah orangtua perlu mengenali kekuatan dari anak-anak dengan autisme yaitu daya ingat mereka baik, mereka mudah memahami dan mengingat berbagai hal yang mereka lihat (visual learner), pemahaman anak pada dapat ditingkatkan, terutama pada mereka yang tidak menunjukkan masalah daya tangkap, serta dapat diarahkan untuk mengaktualisasikan potensinya. Orangtua perlu fokus dan konsisten menjalankan terapi yang dianggap paling tepat. Menurut pengalaman Ir. Hoiriyah, tidak perlu untuk berbelanja terapi, tetapi yang paling penting adalah konsisten di satu tempat dan kembali diulang di rumah. Penting bagi orangtua untuk mengetahui kondisi anak, menyiapkan visi dan misi yang sesuai dengan keterampilan anak, siapkan anak untuk dapat mencapai visi dan misi tersebut, dan pilih sekolah yang dapat mengakomodasi kemampuan dan perkembangan anak. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar anak siap untuk memasuki sekolah adalah : Ajarkan anak untuk memahami instruksi sedini mungkin. Gunakan kalimat singkat saat memberikan instruksi. Kenali ketakutan anak dan bekali dengan keterampilan untuk mengatasi ketakutan tersebut Sifat anak yang rigid, kaku, dan baku perlu dipersiapkan untuk dapat mengikuti kegiatan di sekolah. Anak harus siap menghadapi perubahan, belajar dalam kelompok besar dai kecil, serta dapat mengikuti rutinitas sekolah. Buat latihan atau simulasi pergi ke sekolah, libatkan saudara atau teman-teman. Hal ini dapat menjadi latihan awal untuk anak membiasakan diri. Berikan pengertian mengenai kondisi anak pada pihak sekolah. Sekolah bukan untuk menyerahkan anak, orangtua tetap menjadi figur yang paling mengetahui kelebihan dan kekurangan anak. Orangtua bahkan dapat ikut melibatkan diri untuk menyiapkan program kurikulum yang sesuai dengan kemampuan anak.

Beberapa hal yang perlu diingat oleh orangtua :

– Buatlah buku target untuk anak. Sehingga orangtua dapat terus memantau perkembangan anak.

– Anak adalah tanggung jawab dari orangtua ! Saat anak bersekolah, bukan berarti tanggung jawab pengasuhan dan pendidikan menjadi berpindah kepada sekolah. Orangtua perlu terus berperan aktif.

– Saat anak sudah masuk sekolah, terapi perlu terus dilakukan di rumah secara konsisten, sesuai dengan kebutuhan anak.

– Sekolah bukan menjadi satu-satunya alternatif pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus, berikan keterampilan-keterampilan yang meningkatkan skill anak. Orangtua perlu realistis apabila kemampuan anak memang terbatas pada bidang akademis dan segera mencari potensi lain anak.

0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *