Memiliki Putra Usia 3 Tahun yang Sering Mengamuk

Memiliki Putra Usia 3 Tahun yang Sering Mengamuk, Menyendiri dan Belum Bisa Bicara

Sahabat saya memiliki putra usia 3 tahun yang sering mengamuk, menyendiri dan belum bisa bicara. Karena pernah mendengar acara MPATI di Radio, saya jadi sedikit paham tentang ciri utama Autisme dan prihatin bahwa anak ini termasuk juga Autistik.

Saya ingin sekali memberitahu dan membantu sahabat saya, tetapi tidak tahu bagaimana caranya dan takut menyinggung perasaannya.

 

Anda seorang sahabat yang baik dan tulus, percayalah bahwa yang terbaik adalah untuk tidak menunggu. Semakin dini anda membantu atau menyatakan keprihatinan anda, semakin baik  karena resiko anak ini menjadi semakin parah akan berkurang dengan penanganan dini. Anda bisa saja akan terkejut, karena mungkin saja keprihatinan itu juga dirasakan oleh sahabat anda, namun ia ragu untuk membuka diri.

 

Beberapa adalah tips sederhana yang bisa anda pertimbangkan :

  1. Siapkan suasana yang nyaman, di tempat yang tenang untuk bertemu dengan sahabat anda untuk memulai mengungkapkan keprihatinan anda.
  2. Pertama, tanyakan apakah sahabat anda mengamati, prihatin atau memiliki kecurigaan atas perkembangan anaknya. Biarkan sahabat anda mencurahkan isi hati tanpa anda hakimi.
  3. Setelah mendengarkan cerita sahabat anda, kemukakan bahwa sebetulnya berat bagi anda untuk menanyakan hal-hal yang sifatnya pribadi, namun anda sangat ingin dapat membantu jika diperlukan. Anda juga bisa berbagi tentang apa yang anda ketahui tentang tahap perkembangan anak (yang telah anda riset terlebih dulu). Katakan hasil riset anda, nama dokter, yayasan yang bisa dihubungi jika sahabat anda memerlukannya.
  4. Hubungi dan juga katakan bahwa anda ingin membantu karena anda menyayangi sahabat anda. Pompa semangatnya bahwa ia tidak akan sendirian, anda sebagai sahabat akan siap mendukung semampu anda, selama diijinkan olehnya.
  5. Hindarkan menggunakan label atau istilah-istilah sulit, terutama jika sahabat anda belum menghubungi dokter. Memberikan diagnosa yang tepat adalah hak dari para ahli.
  6. Jangan bandingkan anak sahabat anda dengan anak lain, atau sahabat anda dengan ibu lain.
  7. Berikan informasi yang dapat diakses dengan mudah misalnya melalui internet.
  8. Secara halus, tekankan pentingnya penanganan dini, agar anak sahabat anda dapat memiliki resiko yang lebih besar, untuk menjadi lebih baik.
  9. Bayangkan anda yang berada pada posisi sahabat anda, hindari dorongan untuk merasa lebih tahu, lebih baik atau lebih berpengalaman, terutama jika anda tidak memiliki anak dengan kebutuhan khusus.

Jika sahabat anda tidak merasa ada yang perlu dikhawatirkan tentang perkembangan anaknya, anda harus menghormatinya dengan mengatakan “Saya bersyukur jika tidak ada yang mengkhawatirkan di anakmu. Tidak mudah menjadi ibu, dan yang pasti saya sangat menyayangimu dan setulusnya selalu berharap yang terbaik untukmu. Setiap saat saya akan siap membantumu, jika diperlukan.

 

 

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *