|

6 Cara Melatih Koordinasi untuk Anak dengan Autisme

Koordinasi tubuh adalah salah satu keterampilan penting yang mendukung kemandirian anak dalam kehidupan sehari-hari. Anak dengan Autisme sering kali mengalami tantangan dalam hal koordinasi motorik, baik motorik halus maupun motorik kasar.  

Koordinasi bukan hanya tentang gerakan tubuh, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya[1]. Anak yang memiliki koordinasi baik akan lebih mudah:

  • Mengikuti aktivitas bermain bersama teman.
  • Melakukan kegiatan sehari-hari, seperti makan, berpakaian, atau menulis.
  • Meningkatkan rasa percaya diri karena mampu melakukan sesuatu secara mandiri.

Dengan melatih koordinasi sejak dini, anak akan mendapatkan fondasi yang lebih kuat untuk berkembang secara fisik, sosial, dan emosional.

Kita akan membahas cara melatih koordinasi untuk anak dengan Autisme dengan tips yang praktikal dan mudah diterapkan oleh orang tua maupun pendamping di rumah.

Tips praktis melatih koordinasi anak dengan Autisme

1. Mulai dengan aktivitas sederhana

Tidak perlu langsung aktivitas yang kompleks. Misalnya:

  • Menyusun balok: anak belajar koordinasi mata dan tangan.
  • Memasukkan koin ke celengan: melatih ketelitian motorik halus.
  • Menyusun puzzle sederhana: membantu konsentrasi sekaligus koordinasi tangan.

Mulai dari hal kecil membantu anak merasa nyaman tanpa tekanan.

2. Latih motorik kasar dengan permainan fisik

Gerakan besar penting untuk keseimbangan dan kekuatan otot. Aktivitas yang bisa dicoba antara lain:

  • Melompat di trampolin kecil: menyenangkan sekaligus melatih ritme tubuh[2].
  • Bermain bola: melempar, menangkap, atau menendang bola dapat meningkatkan koordinasi tangan dan kaki.

Permainan ini bisa dilakukan sambil bermain sehingga anak tidak merasa sedang “dilatih”.

3. Gunakan musik dan gerakan

Musik bisa menjadi jembatan yang efektif untuk melatih koordinasi[3]. Beberapa cara yang bisa dicoba:

  • Menari bersama lagu kesukaan anak: membantu anak mengikuti ritme dan gerakan.
  • Tepuk tangan mengikuti lagu: latihan sederhana untuk sinkronisasi gerakan.

Musik menambah suasana menyenangkan dan mengurangi stres saat berlatih.

4. Latih keseimbangan dengan aktivitas harian

Keseimbangan adalah bagian penting dari koordinasi. Beberapa aktivitas sederhana yang bisa dicoba:

  • Lintasan halang rintang: buat lintasan halang rintang sederhana menggunakan bantal, kursi, dan perlengkapan rumah tangga untuk mendorong kemampuan memanjat, merangkak, dan menjaga keseimbangan[4].
  • Jalan hewan: minta anak Anda meniru gerakan hewan, seperti melompat seperti katak atau berjalan seperti kepiting, untuk memperkuat otot inti dan koordinasinya[5].

Aktivitas ini bisa diselipkan saat bermain, sehingga anak merasa sedang bersenang-senang.

5. Gunakan rutinitas dan pengulangan

Anak dengan Autisme biasanya lebih nyaman dengan rutinitas. Maka, cobalah:

  • Menetapkan waktu khusus untuk latihan koordinasi setiap hari.
  • Mengulang aktivitas yang sama agar anak terbiasa dan lebih percaya diri.
  • Memberi instruksi sederhana dan jelas, misalnya: “Ayo masukkan bola ke keranjang tiga kali.”

Dengan rutinitas, anak akan lebih mudah memahami pola latihan.

6. Beri dukungan positif

Jangan lupa, pujian dan semangat dari orang tua adalah motivasi besar bagi anak. Beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Berikan apresiasi kecil setiap kali anak mencoba, meski hasilnya belum sempurna.
  • Gunakan kata-kata positif seperti “Bagus sekali!” atau “Kamu hebat sudah mencoba.”
  • Jika anak merasa frustasi, beri jeda sejenak dan coba lagi nanti.

Dukungan emosional membuat anak merasa aman dan lebih mau mencoba hal baru.

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan memaksa anak. Jika anak terlihat lelah atau enggan, beri waktu istirahat.
  • Sesuaikan dengan kemampuan anak. Mulai dari tingkat kesulitan rendah lalu bertahap meningkat.
  • Konsultasikan dengan terapis. Jika memungkinkan, orang tua bisa berdiskusi dengan terapis okupasi atau terapis fisik untuk mendapatkan panduan lebih spesifik.

Kesimpulan

Melatih koordinasi pada anak dengan Autisme merupakan proses yang bertahap. Menjalankan aktivitas sederhana seperti bermain bola, menari, atau meronce, anak perlahan dapat mengembangkan koordinasi motorik halus maupun kasar. Kunci utamanya adalah konsistensi, kesabaran, dan suasana yang menyenangkan.

Orang tua berperan besar sebagai pendamping dan penyemangat. Dukungan penuh kasih membuat anak dengan Autisme dapat semakin percaya diri dan mandiri dalam aktivitas sehari-hari.

Referensi

[i] Chen, Y., Fei, X., Wu, T., Li, H., Xiong, N., Shen, R., Wang, Y., Liang, A., & Wang, H. (2022). The relationship between motor development and social adaptability in autism spectrum disorder. Frontiers in Psychiatry, 13. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2022.1044848

[ii] National Autistic Society. (n.d.). Autistic children and motor skills. https://www.autism.org.uk/advice-and-guidance/professional-practice/motor-skills

[iii] Williams, N. R., Hurt-Thaut, C., Brian, J., Tremblay, L., Pranjić, M., Teich, J., Tan, M., Kowaleski, J., & Thaut, M. (2024). Improved motor skills in autistic children after three weeks of neurologic music therapy via telehealth: a pilot study. Frontiers in Psychology, 15. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2024.1355942

[iv] Holland, B., & Holland, B. (2025, May 27). Enhancing Balance and Coordination for Children with Autism. CST Academy – Chicagoland’s Top Rated Therapeutic Preschool. https://cstacademy.com/resources/articles/balance-coordination-children-autism/

[v] Ibid

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *