|

Serba-Serbi Menciptakan Lingkungan Keluarga yang Nyaman untuk Anak

Pada tanggal 30 Maret 2024, MPATI menggelar webinar untuk menguak tips dan trik bagaimana menciptakan keluarga yang nyaman bagi anak dengan Autisme. Salah satu narasumber yang mengisi webinar ini adalah Ibu Rani Anggraeni Dewi.

Ibu Rani Anggraeni Dewi merupakan seorang konsultan pernikahan dan fasilitator living values education. Ada beberapa poin penting dalam webinar ini yang bisa jadi refleksi bagi para ibu dan ayah.

Mengapa Lingkungan Keluarga Sangat Penting bagi Perkembangan Anak?

  • Keluarga adalah dunia fisik pertama yang dikenal anak setelah sembilan bulan hidup di dunia rahim.
  • Keluarga adalah wadah utama dan pertama bagi anak mengenal dan merasakan nilai-nilai.
  • Keluarga adalah tempat pertama kali anak mengenal realitas lain selain dirinya.
  • Keluarga adalah wadah pertama bagi anak belajar bersosialisasi, belajar hidup bersama orang lain yang berbeda walaupun saudaranya sendiri.

Bagaimana Orang Tua Memposisikan Diri Secara Ideal Agar Anak Berkembang Secara Sehat (Fisik, Intelektual, Emosional, dan Spiritual)?

Orang tua hendaknya menciptakan OASE (rasa sejuk dan rasa aman) yang dimulai dari hubungan ayah dan ibu yng harmonis. Membangun intimate relationship dengan mengekspresikan bahasa kasih (saling memeluk, saling memvalidasi perasaan, saling melayani, dan saling menghargai).

Red Flag dalam Keluarga

  • Gaya komunikasi yang membuat relasi tidak sehat dalam keluarga
    • Menuduh
    • Menyalahkan
    • Memojokkan
    • Merendahkan
    • Mengancam
    • Menghakimi
  • Parentisasi – berharap atau meminta anak yang dianggap lebih tua atau lebih sehat memiliki tanggung jawab yang sama dengan orang tua. Misalnya, meminta anak yang lebih tua mengurus adiknya.
  • Konflik berulang antar saudara
  • Perundungan
  • Persaingan tidak sehat

Konseling Seperti Apa yang Dibutuhkan Jika Orang Tua Galau?

  • Orang tua bisa mengkuti Integrative Couple Treatment. Check linktree IG: rani_anggraeni_dewi
  • Orang tua bisa ambil ZEN Counseling

Bagaimana Menyikapi Orang Tua yang Saling Menyalahkan dan Menganggap Mengasuh Anak adalah Tugas Ibu Saja?

Ajaklah mereka menyadari serta memahami bahwa:

  • Anak lahir sebagai akibat hasil hubungan ayah dan ibu.
  • Anak lahir karena diminta oleh orang tua/doa kepada Tuhan untuk dikaruniai keturunan.
  • Anak adalah guru bagi orang tua agar menjadi manusia yang lebih baik.
  • Kehadiran anak sebagai peluang untuk berempati dan merasakan perjuangan orang tua kita dahulu ketika mengasuh kita.
  • Anak butuh contoh dari ayah dan ibu untuk aktualisasi diri mengembangkan kualitas feminin-maskulin dari keduanya.

Menganut hukum patriarki yang sudah tidak relevan lagi saat ini, di mana tugas-tugas domestik mengurus rumah tangga termasuk mengasuh anak hingga masih dianggap tugas ibu/istri. Sementara itu, suami/ayah mencari nafkah dan sebagai kepala keluarga. Tradisi ini sudah harus ditinggalkan. Suami dan istri secara gender hanya dibedakan tiga fungsi yakni: mengandung, melahirkan, dan menyusui. Selebihnya dapat dilakukan bersama sama. Terlebih lagi, dewasa ini perempuan sudah memilki kesempatan yang sama dalam setiap aspek kehidupan.

Rani Anggraeni Dewi

Living Values Education Facilitator

Couple Relationship Therapist & Conscious Marriage Advocate

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *