Muhammad Azuri, Anak dengan Autisme yang Sudah Mulai Mandiri
Tak pernah kami membayangkan bahwa anak kedua kami dinyatakan menyandang Autisme di usia 2 tahun 3 bulan. Lahir dengan kondisi fisik yang sempurna dan mengalami pertumbuhan berat serta tinggi badan yang sangat ideal tak menjamin bahwa semuanya baik-baik saja.
Tetap Optimis
Kami sempat pesimis, bagaimana cara mendidiknya, bagaimana cara mengasuhnya. Lalu kemudian saya banyak cari di internet, mengunjungi sekolah luar biasa (SLB), dan diskusi dengan ibu-ibu yang juga punya anak dengan Autisme.
Pada anak pertama saya yang tipikal, saya mengajarkan huruf lewat lagu dan gerak tangan. Ternyata efektif. Sebelum masuk sekolah dasar (SD), si sulung sudah bisa membaca. Akhirnya saya lakukan hal yang sama pada Muhammad. Memang, butuh waktu dan kesabaran yang luar biasa karena saat itu kontak matanya (eye contact) dan fokusnya masih sangat kurang.
Semula saya mengajak anak bernyanyi lagu ABC dan melatih anak menggerakkan jari-jari tangannya. Saya juga mengenalkan berbagai macam pola garis dan juga bangun datar. Berikut ini adalah instruksi awal yang saya terapkan;
- Garis Saya mengacungkan jari telunjuk kanan.
- Garis Jari telunjuk tadi saya arahkan lurus (posisi rebah).
- Garis Jari telunjuk dimiringkan sedikit ke kiri lalu ke kanan.
- Lengkung Jari telunjuk dan ibu jari tangan kanan digerakkan melengkung, membentuk huruf C terbalik.
- Lengkung Jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri digerakkan melengkung, membentuk huruf C.
- Bulat atau Ujung jari telunjuk dan ibu jari tangan kanan bertemu, membentuk huruf O.
Biasanya saya terapkan sebelum anak tidur, baik itu tidur siang atau tidur di malam hari. Mengapa demikian? Menurut saya, apa yang otak anak serap sebelum tidur justru akan terekam lebih lama saat dia terbangun karena setelah belajar, anak sudah tidak “terkontaminasi” lagi oleh sekitarnya.
Aktivitas yang Dilakukan
Alhamdulillah di usia kurang dari 7 tahun Muhammad sudah bisa membaca dengan lancar. Dia juga bisa membaca teks berbahasa Inggris.
Lego dan brick adalah mainan yang disukainya. Setelah membuat sebuah robot dan dia bosan, maka dia akan berimajinasi sendiri membuat objek lain.
Sesekali saya membawa anak ‘menjelajah alam’. Sembari mengantar atau menjemput si sulung sekolah dengan berjalan kaki. Saya mengenalkan tumbuhan dan hewan yang kami temui kepada anak-anak saya. Di rumah, saya perlihatkan buku yang sesuai dengan apa yang kami temui. Misalnya, saat ada kupu-kupu, saya menjelaskan sedikit proses metamorfosisnya. Tiba di rumah, saya perlihatkan buku sains tentang kupu-kupu. Saat melihat ayam, anak belajar membedakan ayam betina, jantan dan anak ayam.
Muhammad sering berhenti untuk menyapa dan menyentuh anak bayi/balita yang berpapapasan dengan kami. Dia belajar menyayangi sesama, melindungi saudara yang lebih kecil, juga membedakan jenis kelamin.
Sudah Mulai Mandiri
Apapun kegiatan yang dilakukan bersama anak spesial ini, kita harus terus ’berkicau’. Tiap kalimat yang kita sampaikan, meskipun matanya tidak melihat ke arah kita, tapi sebenarnya dia sedang merekam. Saat menyuruhnya menyiangi sayur, maka saya akan bercerita manfaat sayur tersebut. Saat menyuruhnya mengupas kulit telur rebus, saya menceritakan asal muasal telur tersebut.
Menurut saya, peran saudara sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak dengan Autisme. Muhammad lebih cenderung meniru kelakuan kakaknya. Jika kakaknya belajar maka dia akan ikut belajar juga. Apa yang dimainkan kakaknya, dia pun ingin memainkan.
Ada beberapa ‘PR’ untuk kami terkait tumbuh kembang Muhammad. Intonasi suara Muhammad masih terkesan kaku dan kasar. Terkadang kosakatanya sekadar ‘membeo’ dari apa yang dia dengar. Walaupun sudah bisa membaca tapi pemahamannya masih kurang. Jika cuaca hatinya tidak bagus, dia mudah sekali tersinggung dan marah-marah.
Sekarang di usia menjelang 10 tahun, Muhammad sudah cukup mandiri. Beribadah harian sudah rutin dan dia mampu berpuasa sehari penuh selama bulan puasa. Dia berangkat ke masjid untuk sholat jumat tanpa diantar. Dia melakukan tugasnya mengepel lantai teras setiap hari.
Juga ada beberapa perlombaan yang dimenangkannya: Juara 2 kompetisi sains SD kelas 3, Juara 2 lomba vocal kategori usia 7-11 thn di ajang Autism Awareness Festival, dan Juara favorit lomba fashion show disabilitas di TSM Cibubur. Bagi kami, ini adalah pencapaian besar.
Penulis adalah Muhareni, Ibu dari Muhammad Azuri