Hari Peduli Autisme Sedunia
|

Hari Peduli Autisme Sedunia

Pengertian Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, Autisme juga dapat disertai oleh berbagai gangguan perilaku.

Autisme saat ini disebut sebagai gangguan spektrum Autisme (GSA) atau dalam bahasa Inggrisnya Autism Spectrum Disorder (ASD). Sebutan tersebut menggambarkan gejala, tingkat keparahan serta level bantuan yang dibutuhkan oleh masing-masing individu, yang bervariasi pada setiap penyandangnya. Hal-hal yang termasuk ASD adalah Asperger, gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS) dan gangguan autistik.

Berdasarkan data dari WHO, Autisme dapat terjadi pada 1 dari 160 anak di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, belum ada data yang menunjukkan secara pasti jumlah individu dengan Autisme.

Sangatlah penting untuk mewaspadai ciri-ciri Autisme sejak dini dan segera memberikan penanganan yang tepat. Namun meskipun begitu, tidak ada kata terlambat dalam pengananan ananda di rumah. Berikut adalah beberapa metode untuk menangani anak dengan Autisme dalam menyesuaikan diri dalam kehidupan sehari-hari.

 

Ciri-ciri Autisme

Ciri-ciri yang ditampilkan oleh masing-masing individu dengan Autisme akan berbeda-beda. Beberapa menunjukkan ciri-ciri yang relatif ringan, seperti aktivitas sehari-hari masih dapat dilakukan dengan sedikit bantuan. Tetapi pada individu yang didiagnosa dengan level sedang atau berat, mereka akan membutuhkan lebih banyak bantuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Ciri-ciri utama yang ditunjukkan oleh anak dengan Autisme adalah terkait dengan komunikasi dan interaksi dari penyandangnya. Sekitar 80-90% individu dengan Autisme mulai menunjukkan gejala pada usia 2 tahun. Pada beberapa kasus, Autisme juga sudah dapat terdiagnosa sejak usia 1 tahun, namun cenderung jarang terjadi. Pada beberapa kasus yang cenderung ringan, diagnosa Autisme bisa saja baru terdeteksi setelah individu tersebut dewasa. Hal ini biasanya terlihat dari kurangnya kemampuan individu dalam menjalin relasi sosial yang semakin kompleks, saat dewasa, yang cenderung tidak mengganggu sebelumnya.

Beberapa gejalanya seperti berikut:

1. Ciri-ciri terkait komunikasi dan interaksi

Pada beberapa kasus, anak dengan Autisme sudah dapat mengeluarkan kata-kata  namun kemampuan tersebut berkurang dan anak menunjukkan hambatan dalam berkomunikasi. 40% anak dengan Autisme tidak dapat melakukan komunikasi secara verbal, namun dapat diajarkan untuk berkomunikasi dengan alat bantu. Gejala tersebut seperti:

  • Tidak merespons saat nama dipanggil
  • Kesulitan dalam mengekspresikan emosi
  • Tidak peka terhadap perasaan orang lain.
  • Sering mengulang kata, tapi tidak paham penggunaannya.
  • Lebih senang menyendiri.

 

2. Ciri-ciri pada pola perilaku

  • Sensitivitas terhadap stimulus tertentu seperti sentuhan, suara, dan cahaya.
  • Tidak merespons terhadap rasa sakit.
  • Cenderung rigid dan menyukai rutinitas, sehingga emosi ananda dapat meledak saat ada perubahan rutinitas keseharian mereka
  • Gerakan repetitif, seperti mengibaskan tangan atau menggoyangkan tubuh ke depan atau belakang.

 

Selain ciri-ciri diatas, pada beberapa kasus individu dengan Autisme juga terdiagnosa dengan gangguan komorbid seperti ADHD, epilepsi, sindrom Tourette, obsesif kompulsif disorder dan depresi. Kami percaya bahwa intervensi dini merupakan kunci dari pertumbuhan anak yang optimal. Oleh karena itu, sangat penting pada orang tua untuk mewaspadai ciri-ciri di atas.

 

Hari Peduli Autisme Sedunia

Hari peduli Autisme sedunia diperingati setiap tanggal 2 April setiap tahunnya. Majelis Umum PBB mendeklarasikan tanggal tersebut pertama kali pada 18 Desember 2007. Dengan adanya hari peduli Autisme tersebut, PBB mengharapkan pada masyarakat dunia agar kita semua semakin peduli terhadap Autisme yang terjadi di seluruh negara. Hal tersebut bertujuan untuk melakukan diagnosis sedini mungkin untuk pemberian intervensi dini.

Selain ini semua, hari peduli Autisme sedunia juga berguna untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia untuk lebih mendukung kepada para individu dengan Autisme dalam menentukan arah perkembangan diri, mandiri dan otonomi, akses pendidikan dan pekerjaan.

Tema untuk memperingati hari peduli Autisme sedunia berbeda-beda setiap tahunnya. Pada tahun 2016, tema yang dipersembahkan adalah “Autism and the 2030 Agenda: Inclusion and Neurodiversity”. Pada tahun 2020, tema untuk Autisme sedunia adalah “The transition of Adulthood”. Tema pada tahun 2016 dibuat untuk mengedepankan hak-hak individu dengan Autisme dan memastikan bahwa para individu dengan Autisme dapat berkontribusi dengan lebih baik di masa depan. Sementara pada tema tahun 2020 adalah diharapkan membawa kesadaran kepada para remaja dan orang tua terhadap Autisme.

 

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *