5 Langkah Melakukan Terapi ABA di Rumah
Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) adalah pendekatan yang diakui secara luas untuk membantu anak dengan Autisme mengembangkan keterampilan penting dan mengurangi perilaku yang kurang tepat. Dengan mengimplementasikan terapi ABA di rumah, orang tua dapat memberi dukungan bagi perkembangan anak. Artikel ini akan membantu kita memahami cara melakukan terapi ABA di rumah dengan efektif.
Memulai Terapi ABA di Rumah
Ada tiga tahapan yang harus dilakukan orang tua sebelum memulai terapi ABA, yaitu:
Memahami Kebutuhan dan Perilaku Anak
Kita bisa luangkan waktu untuk mengamati dan memahami perilaku anak. Aspek apa yang membutuhkan terapi ABA. Ketika kita sudah paham pemicu perilaku anak, kita bisa merancang strategi dan intervensi ABA yang efektif sesuai dengan kebutuhan anak.
Contoh: jika anak Anda cenderung marah saat transisi antara aktivitas, Anda bisa memperkenalkan visual schedule untuk membantu mereka mengantisipasi perubahan.
Menetapkan Tujuan yang Jelas
Setelah memahami perilaku anak, kita bisa mulai menetapkan tujuan melakukan terapi ABA. Tujuannya harus spesifik, terukur, dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Contoh: tujuan kita melakukan terapi ABA adalah meningkatkan keterampilan komunikasi, interaksi sosial, atau pengurangan tantrum. Tujuan-tujuan tersebut masih bisa kita cacah lagi. Misalnya, jika tujuan besarnya adalah meningkatkan keterampilan komunikasi, tujuan spesifiknya bisa berupa “Anak dapat menggunakan kata ‘tolong’ ketika meminta sesuatu.”
Mempelajari Teknik Terapi ABA
Meskipun bisa melakukan terapi di rumah, kita perlu mempelajari tekniknya dengan tepat. Mulai dari referensi tekniknya dari siapa, programnya seperti apa. Dua hal itu penting agar kita memiliki panduan yang jelas dalam melakukan terapi.
Contoh: ibu Mawar mempraktikkan terapi ABA dari akademisi Australia, dan mengikuti program dari pusat terapi A.
Panduan Praktis Melakukan Terapi ABA
Setelah mempersiapkan langkah dasarnya, kita mulai bisa melakukan terapi dengan lima langkah berikut:
Langkah 1: Menciptakan Lingkungan yang Terstruktur
Lingkungan yang terstruktur sangat penting untuk keberhasilan terapi ABA. Kita bisa menentukan area tertentu di rumah untuk sesi terapi, yang bebas dari gangguan. Pastikan ruang tersebut terorganisir dengan baik, dengan petunjuk visual yang jelas dan materi yang tersedia.
Contoh: jika area terapi berada di ruang tamu, gunakan rak khusus untuk menyimpan mainan dan materi terapi, serta poster bergambar yang menunjukkan urutan aktivitas.
Langkah 2: Menggunakan Penguatan Positif
Penguatan positif adalah dasar dari terapi ABA. Kita bisa mengidentifikasi apa yang jadi motivasi anak, entah itu mainan favorit, camilan, atau pujian. Gunakan motivasi tersebut sebagai pemicu semangat untuk mendorong perilaku yang diinginkan. Konsisten memberikan penguatan positif untuk memperkuat perilaku tersebut dari waktu ke waktu.
Contoh: jika anak menyelesaikan tugas seperti menyusun balok, berikan pujian dan mungkin waktu tambahan bermain dengan mainan favorit mereka.
Langkah 3: Memecah Keterampilan Menjadi Langkah-Langkah Kecil
Keterampilan yang kompleks bisa terasa membingungkan bagi anak dengan Autisme. Agar memudahkan anak, kita bisa pecah setiap keterampilan menjadi langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan.
Contoh: jika mengajarkan anak menyikat gigi, mulailah dengan mengajarkan langkah-langkahnya, seperti memegang sikat gigi, mengoleskan pasta gigi, menggosok gigi depan, dan seterusnya. Rayakan setiap pencapaian kecil untuk membangun kepercayaan diri dan motivasi anak.
Langkah 4: Mencatat Kemajuan dan Menyesuaikan Strategi
Setelah melakukan terapi ABA, kita perlu mencatat kemajuan anak. Kita bisa menggunakan grafik atau jurnal untuk mencatat peningkatan anak dan mengidentifikasi area yang perlu penyesuaian. Dari catatan tersebut, kita bisa merancang strategi terapi yang lebih efektif. Jika strategi tertentu tidak bekerja, kita perlu bersikap fleksibel dan mencoba pendekatan berbeda, sampai kita menemukan pendekatan yang paling cocok untuk anak.
Contoh: buat grafik pencapaian dengan stiker untuk setiap tugas yang diselesaikan, dan tinjau setiap minggu untuk melihat perkembangan dan membuat perubahan jika diperlukan.
Langkah 5: Konsisten dan Rutin
Terapi ABA tidak bisa berhasil jika tidak melakukannya secara konsisten. Karena itu, kita perlu menetapkan rutinitas harian yang mencakup sesi terapi secara teratur. Praktik konsisten membantu memperkuat perilaku yang dipelajari. Lakukan rutinitas sesering mungkin, termasuk pada akhir pekan atau selama liburan.
Contoh: buat jadwal harian yang mencakup waktu khusus untuk aktivitas seperti bermain, belajar, dan terapi, sehingga anak tahu apa yang diharapkan setiap hari.
Melakukan terapi ABA di rumah dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan anak. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, menciptakan lingkungan yang terstruktur, dan menggunakan penguatan positif, Kita dapat mengimplementasikan teknik ABA dengan efektif. Semuanya butuh proses, sehingga kita perlu bersabar. Kita bisa libatkan anggota keluarga dan mencari dukungan profesional kalau diperlukan. Usaha kita, sekecil apapun, dapat membuat perbedaan terhadap perkembangan anak.